Solarbulb, demikian nama produk tersebut, merupakan lampu
yang menggunakan Light Emitting Diode (LED) sebagai sumber
cahayanya dan sel surya sebagai sumber listriknya.
Ada sesuatu yang menarik dari Solarbulb selain tampilannya
yang unik, para penggunanya disarankan untuk menggunakan sebotol air atau sebotol
soda, di luar perlengkapan dan aksesorisnya.
Sebuah pertanyaan baru tentu akan muncul, untuk apa sebotol air atau soda?
miniWiz menyatakan bahwa lampu desainnya dirancang untuk dikombinasikan dengan botol yang berisi cairan. Pada salah satu ujungnya, Solarbulb memiliki ulir yang bisa dipasangkan pada ujung botol. Botol berisi cairan tersebut sendiri akan berfungsi untuk memperkuat sekaligus memendarkan sinar yang dihasilkan oleh Solarbulb.
Pemakaian Solarbulb tidak terbatas pada indoor, tetapi juga outdoor. Bagian atas Solarbulb dimana sel surya diletakkan bisa diputar untuk menghadap tepat ke arah matahari. Sel surya tersebut akan menghasilkan 0,18 watt dan menyuplai energi listrik bagi LED selama 6 jam.
Meski terbilang kecil tetapi Solarbulb juga dilengkapi dengan sensor yang mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya. Jika hari mulai gelap, maka LED akan seegera menyala. Begitu juga sebaliknya, jika kondisi mulai terang, Solarbulb akan mematikan LED, sehingga tidak ada energi yang terbuang.
Meski belum diproduksi massal, rencananya Solarbulb akan dijual sekitar 25 US dollar. Perusahaan tersebut juga berharap penggunaan LED dan lensa pembesar akan menambah keindahan lampu tersebut jika digunakan untuk penerangan jalan ataupun aplikasi lainnya.
Jika tidak menimbulkan inspirasi, setidaknya Solarbulb memberikan alternatif penggantian lampu-lampu yang kini banyak dipakai.
ini hasil dari solarbulb tadi..
